BUNGO – Pemerintah Kabupaten Bungo, tahun 2018, mengalokasikan dana hibah untuk Madrasah Dinniyah (Madin) dan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada diwilayah Bungo. Dana hibah ini diberikan melalui dana Gerakan Dusun Membangun (GDM). Biasanya penyaluran dana hibah ini langsung ke rekening Madin atau Ponpes, namun ditahun 2018 beralih melalui rekening datuk rio atau kepala desa.
Ditahun 2018 ini semua dana hibah Madin dan Ponpes sudah disalurkan tepat dibulan Romadhan, namun ada satu Madin dan Ponpes didusun Dwi Karya Bakti (DKB) yang hingga kini belum menerima dana hibah tersebut. Madin/Ponpes Taufiqurrahman namanya.
Diwawancarai JCN, Ketua Madin/Ponpes Taufiqurahman melalui Bendaharanya Zainab (54), mengaku kalau dana hibah tahun 2018 hingga saat ini tak kunjung dicairkan oleh Rio. Zainab menambahkan, datuk rio keberatan mencairkan dana milik ponpes/madin Taufiqurahman ini.
Zainab sempat mempertanyakan dana hibah ini kepada Rio DKB, Hermanto, namun jawaban yang diterima Zainab sangat menyakitkan hati.
“Madrasah Taufiqurahman dak kan aku kasih,” tutur Zainab menirukan ucapan Rio Hermanto.
H. Burhan (60), Ketua Madin Taufiqurrahman, menambahkan, saat dirinya yang mempertanyakan dana hibah, Rio Dwi Karya Bakti, Hermanto mengatakan bahwa Madin Taufiqurrahman belum masuk ke dalam anggaran.
“rio tu bilang Madin ini belum masuk anggaran, padahal 3 kali sebelumnyo dana hibah untuk madin ini sudah cair waktu dana langsung ke rekening madin,”terang H Burhan.
Bahkan H. Burhan jugo pernah menanyakan soal dana tersebut ke H Kamal salah satu anggota DPRD Bungo dan jawab H. Kamal, kalau dana hibah semuanya sudah dicairkan saat romadhan, termasuk dana hibah milik Madin/Ponpes Taufiqurahman.
Terpisah, Datuk Rio dusun Dwi Karya Bakti Hermanto mengatakan dana hibah tersebut memang belum cair dan bukan hanya madin Taufiqurrahman, di desa Dwi Karya Bakti ada 2 madin yang dianggarkan melalui GDM.
“Dana tersebut dianggarkan melalui GDM dan dana tersebut belum cair,” kata Hermanto pada JCN.(Tim)
Komentar