BENDAHARA PT SAJ DIJEBLOSJKAN DALAM PENJARA….KENAPA???

BUNGO, KRIMINAL703 Dilihat

BUNGO – Kasus perampokan yang menimpa, Khoiruddin, bendahara PT Sawit Jujuhan Abadi (SAJ) Tukum II Dusun Sirih Sikapur, Jujuhan, Bungo, akhirnya berhasil diungkap jajaran Kepolisian Polsek Jujuhan. Kasus perampokan tersebut ternyata hanya rekayasa korban Khoiruddin untuk mengelabui polisi dan memperkaya diri sendiri. Karena ulahnya tersebut, kini Khoiruddin harus berurusan dengan polisi dan dijebloskan kedalam penjara.

Kapolsek Jujuhan, IPTU Andi Gultom menerangkan, senin (6/11/2017) sekira pukul 09.30 WIB, Khoiruddin mengaku dirampok dikantor Polsek Jujuhan, korban melapor dengan nomor laporan Polisi Nomor : LP/B/57/Xl/Jambi/Res Bungo/Sek Jujuhan, dirampok tepat dijalan masuk PT. Sawit Jujuhan Abadi (PT. SJA) Tukum II Dusun Sirih Sekapur, Bungo.

READ  JOIN PROVINSI JAMBI "SEGERA" DIKUKUHKAN

“Dalam keterangannya, Khoruddin dirampok oleh beberapa orang tak dikenal, akibatnya uang sebesar Rp 100 juta yang baru ditariknya dari Bank berhasil dibawa kabur para pelaku,”terang Kapolsek IPTU Andi.

Dari laporan korban serta kronologis yang diceritakannya saat di BAP, reskrim Polsek Jujuhan yang dibantu Tim Buser Polres Bungo langsung melakukan pengejaran dan pengambangan. Korban mengaku dirampok saat mengendarai motor Honda Mega Pro Nopol BH 5791 TU, saat masuk ke arah pabrik, korban dipepet dari belakang oleh dua orang tidak dikenal dengan menggunakan SPM honda beat warna putih dengan Nopol tidak diketahui.

READ  Ini Jawaban SB "Si Oknum Dewan Bungo" Saat Diwawancarai Wartawan???

“Modusnya uang diambil dari bank dan diperjalanan pelaku mengaku dirampok oleh dua orang. Kemudian pelaku melapor ke Polsek Jujuhan,” terang Kapolsek Jujuhah IPTU Andi Gultom, Selasa (7/11/2017).

READ  BEJAT...BAPAK & KAKEK KANDUNG “TEGA NODAI” GADIS CILIK INI

Ditambahkan Kapolsek, kecurigaan terhadap korban berawal saat penyidik melakukan pengecekan posisi HP korban yang ikut dirampok, saat dicek, ternyata HP tersebut terakhir aktif posisinya ada di Darmasraya, Sumatera Barat. “Kami mencurigai kalau kasus perampokan ini rekayasa alias palsu, setelah pengecekan terakhir posisi HP korban,”ungkap IPTU Andi.

Berdasarkan laporan yang tidak

Komentar