BUNGO,JCN – Banyaknya keluhan dari Buruh Harian Lepas (BHL) di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bungo, yang mengatakan, upah mereka dipotong sepihak dengan besaran potongan yang berbeda-beda, bahkan terkesan tidak wajar, ditanggapi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup melalui Kepala Bidang (Kabid) Sampah, H Zulkarnain diruang kerjanya, jum’at (7/8/2020).
Kepada Jambi Crime News (JCN), H Zulkarnain menegaskan, kalau upah BHL di DLH Bungo, bukan dipotong melainkan memang tidak dibayarkan oleh pihak Badan Keuangan Daerah (BKD) Bungo. Hal itu sesuai dengan kesepakatan kontrak yang telah ditanda-tangani oleh seluruh BHL DLH Bungo.
“Sesuai dengan kontrak dan surat Peraturan Bupati Bungo, bagi honorer yang tidak masuk kerja alias alfa tanpa keterangan 1 hari, gajinya dipotong 50 persen, bila alfa 2 hari, maka honorer tersebut tidak akan terima gaji sama sekali,”Ungkap H Zulkarnain pada Tim JCN.
Ditambahkan oleh Kabid Sampah ini, jika di Dinas Lingkungan Hidup Bungo, honorer diikat dengan kontrak kerja, bila alfa selama 1 hari maka 3 persen dari gaji mereka tidak akan dibayar. Jadi jika BHL tidak ikuti aturan kontrak yang sudah disepakati, maka mereka harus terima konsekuensinya.
“Jika di Dinas Lain, honorer tidak masuk kerja selama 1 bulan masih tetap terima gaji, tapi di DLH ini, setiap akan gajian, rekap kehadiran diserahkan ke pihak BKD dan mereka akan terima gaji yang ditransfer langsung kerekening mereka,”Tambah Zulkarnain.
Sementara itu, ditempat terpisah, BHL DLH Bungo yang tugasnya mengurusi sampah ini mengeluh, soal pemotongan yang mereka rasa sangat tidak wajar, jika dipotong sampai 500 ribu, dari mana lagi mereka akan memberi makan keluarga mereka, jika gaji sebulan mereka hanya 800 ribu.
“Jika gaji kami hanya 800 ribu sebulan dan dipotong 500 ribu, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga kami. Selain itu rincian pemotongan juga tidak diberi tahu pada kami dan yang paling penting, kemana uang gaji kami yang dipotong itu? Ujar salah satu BHL DLH Bungo yang tak ingin namanya dimuat.(Tim)
Komentar