TEBO – Musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) yang digelar Pemerintah Tebo dan DPRD Tebo, senin (26/3/2018) berdampak kekecewaan bagi seluruh Kepala Desa (Kades) di Tebo. Pasalnya para kades ini tidak diberikan kesempatan untuk menyampaikan inspirasi ataupun melontarkan pertanyaan terkait masalahan pembangunan yang ada di desa mereka.
“Ya kesal lah, karena tidak di kasi kesempatan bertanya. Padahal, permasalahan yang banyak itu di desa,” ungkap salah satu Kades usai menghadiri musrenbang yang digelar digedung DPRD Tebo.
Dirinya mengatakan bahwa pada Musrembang kali ia tidak dapat apa-apa untuk di sampaikan ke desa. Dia merasa sia-sia menghadiri Musrembang kali ini. Padahal, para Kedes mendapat undangan resmi.
“Nanti kalau masyarakat tanya apa hasil Musrembang tadi, saya juga bingung mau jawab apa, kerena permasalahan di desa tidak tersampaikan, Seharusnya kami di desa ini yang di utamakan kalau Musrembang. Kok ini malah banyak dari DPRD Provinsi yang diberi kesempatan bertanya. Ada apa?,” kesalnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Bappelitbangda Kabupaten Tebo, Himawan Susanto mengatakan bahwa, pada Musrenbang kali ini dalam mewujudkan Tebo tuntas 2017-2022. Yang mana isu yang berkembang di Kabupaten Tebo, masalah perekonomian, sumberdaya alam, kualitas penyelenggaraan pendidikan yang belum maksimal, dan masalah peningkatan infrastruktur berkualitas.
“Dalam RKPD untuk tahun 2019 ini, Kabupaten Tebo membutuhkan peningkatan infastruktur, pendidikan, pembangunan kesehatan, peningkatan tata kelola ruang dengan target pembangunan yang adil dan merata untuk kesejahteraan rakyat,” terangnya.(Tim JCN)
Komentar