BBM Bersubsidi “Menghilang” di SPBU Rantau Ikil, Ternyata Ini Penyebabnya!!!

Berita, BUNGO, KRIMINAL, UMUM1864 Dilihat

BUNGO,JCN – Mengilangnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU 24.372.25 Rantau Ikil, Surih Sikapur, Jujuhan, Bungo, bukan karena Pertamina tidak memasoknya, tapi dikarenakan ulah nakal mafia-mafia BBM yang memang terbina baik di SPBU Rantau Ikil.

Bukan hanya mafia dari luar, tapi mafia dari dalam SPBU juga diduga terlibat dan diduga menjadi dalang penimbunan hingga menghilangnya BBM subsidi di SPBU ini.

Investigasi awak media, BBM subsidi jenis Premium dan Solar setiap pagi sekira pukul 10.00 WIB, selalu kosong alias habis, akibatnya warga sekitar yang membutuhkan BBM subsidi mengeluh dan harus mengisi BBM eceran dengan harga mahal yang ada tepat didepan SPBU.

Mafia BBM ini tampaknya tidak takut dengan pihak penegak hukum atau memang pihak APH nya yang diduga ikut membacking. Padahal SPBU tersebut letaknya persis bersebelahan dengan Polsek Jujuhan Bungo. Bukan hanya SPBU nya saja yang berdekatan dengan Polsek, tapi mafia BBM ini juga membuka pangkalan penimbunan BBM subaidi berdekatan dengan Kantar Polsek Jujuhan.

Laporan warga Jujuhan yang langsung ditindaklanjuti awak media mendapatkan bukti yang sangat mencengangkan. Awak media berhasil menemukan pangkalan penimbunan BBM subsidi tepat diseberang SPBU Rantau Ikil.

“Kami temukan lokasi penimbunan BBM subsidi didepan SPBU Rantau Ikil diduga itu adalah milik orang dalam SPBU Rantau Ikil,” Ungkap salah satu ormas dan awak media.

Dilokasi penimbunan BBM subsidi itu terlihat mobil L300 milik orang dalam SPBU sedang melansir galon-galon yang penuh dengan solar dan Premium kedalam sebuah truck. Informasi yng didapat BBM itu akan dijual kembali dengan harga tinggi di perusahaan atau perorangan.

“Ada berkisar ratusan galon yang sudah berisi solar dan bensin dilokasi penimbunan tersebut dan ratusan galon tersebut siap didistribusikan dengan harga jual yang tinggi,”terang Arie yang ikut melakukan investigasi.

Data yang didapat dilapangan, selain keuntungan menjual galonan, pihak SPBU juga mendapat untung dari penimbunan yang mereka lakukan sendiri. Pergalonnya dipatok 10-15 ribu untuk manajemen SPBU.

“Masyarakat sudah berulang kali melapor ke Polsek Jujuhan soal kelangkaan BBM subsidi di SPBU tersebut, tapi tidak pernah ditindaklanjuti bahkan aksi mafia BBM ini semakin mengganas,”ungkap Wak Ismail warga Jujuhan.

Sementara itu Ormas PSI Bungo berharap ada aksi nyata yang dilakukan pihak APH ataupun Disperindag Bungo tentang keluhan warga Jujuhan ini. Karena ulah mafia BBM ini sudah sangat meresahkan ditengah sulitnya perekonomian masyarakat.

“Tolonglah APH dan Dinas terkait melakukab penindakan, kasih masyarakat kecil yang tak pernah mendapatkan BBM Subsidi di SPBU Rantau Ikil ini, soalnya mafia BBM oni beraksi malam hingga subuh. Jadi pagi harinya BBM tersebut sudah habis,” Pungkas Arie Ketua PSI Bungo.(tim)

Komentar